Selamat datang diblog ini semoga bermanfaat bagi kita semua

Senin, 14 Desember 2009

Nunut Nulis

desa cintamanik kec. Bumijawa Kab. Tegal. Jawa tengah
adalah suatu desa yang terletak diatas permukaan laut yang berketinggian 780 DPL.
Cintamanik adalah suatu desa yang termasuk sentral pertanian. bahkan di desa yang berjiwa 3600 jiwa tersebut masyarakatnya menanam sayur mayur yang banyak di jual ke aji barang dan kota2 sekitar jawa tengah

Organ tubuh

Kumpulan dari berbagai macam jaringan dan melaksanakan suatu tugas tertentu akan membentuk organ. Derajat dari organisme ditentukan dari makin beragamnya organ yang dimiliki.

Beberapa organ tubuh

1. USUS

Merupakan bagian dari sistem pencernaan.

Disusun dari beberapa jaringan, susunan dari luar ke dalam adalah:

a. Jaringan ikat serosa, fungsinya untuk menggantungkan usus ke organ lain
b
. Jaringan otot polos memanjang
c. Jaringan otot polos melingkar
d. Jaringan ikat longgar
e. Jaringan otot polos mukosa
f. Jaringan ikat longgar mukosa
g. Jaringan epitel silindris yang merupakan jaringan terdalam dari rongga usus

Di samping jaringan-jaringan tersebut di atas terdapat juga jaringan-jaringan lain (jaringan saraf, jaringan darah dan lain-lain) yang menunjang kerja usus.

Gambar 1 :
Susunan umum organ saluran cerna (usus).

2. TRAKEA/BATANG TENGGOROK

Merupakan bagian dari sistem pernafasan.

Trakea disusun atas 3 lapis jaringan, dari luar ke dalam :

a. Jaringan ikat padat
b. Jaringan rulang rawan dan jaringan otot polos
c. Jaringan epitel silindris berlapis banyak bersilia

SISTEM ORGAN

Kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas tertentu disebut sistem organ.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia antara lain

1. SISTEM INTEGUMEN/KULIT
2. SISTEM PENCERNAAN
3. SISTEM SIRKULASI
4. SISTEM RESPIRASI/PERNAFASAN
5. SISTEM EKSKRESI
6. SISTEM REPRODUKSI
7. SISTEM KERANGKA
8. SISTEM OTOT
9. SISTEM SARAF
10. SISTEM HORMON

Mendeteksi hati kita

Qalbu yang sehat memiliki beberapa tanda, sebagaimana yang disebutkan oleh al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab Ighatsatul Lahfan min Mashayid asy-Syaithan. Dan di antara tanda-tanda tersebut adalah mampu memilih segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kesembuhan. Dia tidak memilih hal-hal yang berbahaya serta menjadikan sakitnya qalbu. Sedangkan tanda qalbu yang sakit adalah sebaliknya. Santapan qalbu yang paling bermanfaat adalah keimanan dan obat yang paling manjur adalah al-Quran. Selain itu, qalbu yang sehat memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.Mengembara ke Akhirat

Qalbu yang sehat mengembara dari dunia menuju ke akhirat dan seakan-akan telah sampai di sana. Sehingga dia merasa seperti telah menjadi penghuni akhirat dan putra-putra akhirat. Dia datang dan berada di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing, yang mengambil sekedar keperluannya, lalu akan segera kembali lagi ke negeri asalnya. Nabi shallallhu `alaihi wasallam bersabda,

“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau (musafir) yang melewati suatu jalan.” (HR. al-Bukhari)

Ketika qalbu seseorang sehat, maka dia akan mengembara menuju akhirat dan terus mendekat ke arahnya, sehingga seakan-akan dia telah menjadi penghuninya. Sedangkan bila qalbu tersebut sakit, maka dia terlena mementingkan dunia dan menganggapnya sebagai negeri abadi, sehingga jadilah dia ahli dan hambanya.

2.Mendorong Menuju Allah subhanahu wa ta’ala

Di antara tanda lain sehatnya qalbu adalah selalu mendorong si empunya untuk kembali kepada Allah subhanahu wata`ala dan tunduk kepada-Nya. Dia bergantung hanya kepada Allah, mencintai-Nya sebagaimana seseorang mencintai kekasihnya. Tidak ada kehidupan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan kecuali hanya dengan ridha Allah, kedekatan dan rasa jinak terhadap-Nya. Merasa tenang dan tentram dengan Allah, berlindung kepada-Nya, bahagia bersama-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, yakin, berharap dan takut kepada Allah semata.

Maka qalbu tersebut akan selalu mengajak dan mendorong pemiliknya untuk menemukan ketenangan dan ketentraman bersama Ilah sembahan nya. Sehingga tatkala itulah ruh benar-benar merasakan kehidupan, kenikmatan dan menjadikan hidup lain daripada yang lain, bukan kehidupan yang penuh kelalaian dan berpaling dari tujuan penciptaan manusia. Untuk tujuan menghamba kepada Allah subhanahu wata��ala inilah surga dan neraka diciptakan, para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan.

Abul Husain al-Warraq berkata, “Hidupnya qalbu adalah dengan mengingat Dzat Yang Maha Hidup dan Tak Pernah Mati, dan kehidupan yang nikmat adalah kehidupan bersama Allah, bukan selain-Nya.”

Oleh karena itu terputusnya seseorang dari Allah subhanahu wa ta’ala dan lebih dahsyat bagi orang-orang arif yang mengenal Allah daripada kematian, karena terputus dari Allah adalah terputus dari al-Haq, sedang kematian adalah terputus dari sesama manusia.

3.Tidak Bosan Berdzikir

Di antara sebagian tanda sehatnya qalbu adalah tidak pernah bosan untuk berdzikir mengingat Allah subhanahu wata’ala. Tidak pernah merasa jemu untuk mengabdi kepada-Nya, tidak terlena dan asyik dengan selain-Nya, kecuali kepada orang yang menunjukkan ke jalan-Nya, orang yang mengingatkan dia kepada Allah subhanahu wata��ala atau saling mengingatkan dalam kerangka berdzikir kepada-Nya.

4. Menyesal jika Luput dari Berdzikir

Qalbu yang sehat di antara tandanya adalah, jika luput dan ketinggalan dari dzikir dan wirid, maka dia sangat menyesal, merasa sedih dan sakit melebihi sedihnya seorang bakhil yang kehilangan hartanya.

5. Rindu Beribadah

Qalbu yang sehat selalu rindu untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana rindunya seorang yang kelaparan terhadap makanan dan minuman.

6.Khusyu’ dalam Shalat

Qalbu yang sehat adalah jika dia sedang melakukan shalat, maka dia tinggalkan segala keinginan dan sesuatu yang bersifat keduniaan. Sangat memperhatikan masalah shalat dan bersegera melakukannya, serta mendapati ketenangan dan kenikmatan di dalam shalat tersebut. Baginya shalat merupakan kebahagiaan dan penyejuk hati dan jiwa.

7.Kemauannya Hanya kepada Allah

Qalbu yang sehat hanya satu kemauannya, yaitu kepada segala sesuatu yang diridhai Allah subhanahu wata`ala.

8. Menjaga Waktu

Di antara tanda sehatnya qalbu adalah merasa kikir (sayang) jika waktunya hilang dengan percuma, melebihi kikirnya seorang yang pelit terhadap hartanya.

9. Introspeksi dan Memperbaiki Diri

Qalbu yang sehat senantiasa menaruh perhatian yang besar untuk terus memperbaiki amal, melebihi perhatian terhadap amal itu sendiri. Dia terus bersemangat untuk meningkat kan keikhlasan dalam beramal, mengharap nasihat, mutaba’ah (mengontrol) dan ihsan (seakan-akan melihat Allah subhanahu wata��ala dalam beribadah, atau selalu merasa dilihat Allah). Bersamaan dengan itu dia selalu memperhatikan pemberian dan nikmat dari Allah subhanahu wata’ala serta kekurangan dirinya di dalam memenuhi hak-hak-Nya.

Demikian di antara beberapa fenomena dan karakteristik yang mengindikasikan sehatnya qalbu seseorang.

Dapat disimpulkan bahwa qalbu yang sehat dan selamat adalah qalbu yang himmah (kemauannya) kepada sesuatu yang menuju Allah subhanahu wata’ala, mencintai-Nya dengan sepenuhnya, menjadikan-Nya sebagai tujuan. Jiwa raganya untuk Allah, amalan, tidur, bangun dan bicaranya hanyalah untuk-Nya. Dan ucapan tentang segala yang diridhai Allah lebih dia sukai daripada segenap pembicaran yang lain, pikirannya selalu tertuju kepada apa saja yang diridhai dan dicintai-Nya.

Berkhalwah (menyendiri) untuk mengingat Allah subhanahu wata`ala lebih dia sukai daripada bergaul dengan orang, kecuali dalam pergaulan yang dicintai dan diridhai-Nya. Kebahagiaan dan ketenangannya adalah bersama Allah, dan ketika dia mendapati dirinya berpaling kepada selain Allah, maka dia segera mengingat firman-Nya:

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. (QS. 89:27-28)

Dia selalu mengulang-ulang ayat tersebut, dengan harapan dia akan mendengarkannya nanti pada hari Kiamat dari Rabbnya. Maka akhirnya qalbu tersebut di hadapan Ilah dan Sesembahannya yang Haq akan terwarnai dengan sibghah (celupan) sifat kehambaan. Sehingga jadilah abdi sejati sebagai sifat dan karakternya, ibadah menjadi kenikmatannya bukan beban yang memberatkan. Dia melakukan ibadah dengan rasa suka, cinta dan kedekatan kepada Rabbnya.

Ketika disodorkan kepadanya perintah atau larangan dari Rabbnya, maka hatinya mengatakan, “Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi dengan suka cita, sesungguhnya aku mendengarkan, taat dan akan melakukannya. Engkau berhak dan layak mendapatkan semua itu, dan segala puji kembali hanya kepada-Mu.��

Apabila ada takdir menimpanya maka dia mengatakan, ” Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, miskin dan membutuhkan-Mu, aku hamba-Mu yang fakir, lemah tak berdaya. Engkau adalah Rabbku yang Maha Mulia dan Maha Penyayang. Aku tak mampu untuk bersabar jika Engkau tidak menolongku untuk bersabar, tidak ada kekuatan bagiku jika Engkau tidak menanggungku dan memberiku kekuatan. Tidak ada tempat bersandar bagiku kecuali hanya kepada-Mu, tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kepadaku kecuali hanya Engkau. Tidak ada tempat berpaling bagiku dari pintu-Mu, dan tidak ada tempat untuk berlari dari-Mu.��

Dia mempersembahkan segalanya hanya untuk Allah subhanahu wata��ala, dan dia hanya bersandar kepada-Nya. Apabila menimpanya sesuatu yang tidak dia sukai maka dia berkata, “Rahmat telah dihadiahkan untukku, obat yang sangat bermanfaat dari Dzat Pemberi Kesembuhan yang mengasihiku.” Jika dia kehilangan sesuatu yang dia sukai, maka dia berkata, “Telah disingkirkan keburukan dari sisiku.”

Semoga Allah subhanahu wata��ala memperbaiki qalbu kita semua, dan menjaganya dari penyakit-penyakit yang merusak dan membinasakan, Amin.

Sumber: Mawaridul Aman al Muntaqa min Ighatsatil Lahfan fi Mashayid asy-Syaithan, penyusun Syaikh Ali bin Hasan bin Ali al-Halabi.

————–
Menyampaikan Kebenaran adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.
Semoga Allah Ta’ala Membalas ‘Amal Ibadah Kita. Aamiin

Selasa, 08 Desember 2009

Tarbiyyatul aulaad

Madrasah Tarbiyyatul aulaad berada di dukuh terpencil adukuh mayanegara desa cintamanik, kec. bumijawa kab. Tegal
kepada para alumni di jakarta tolong jadikan blog ini sebagai tali silaturohmi. dari slamet mayanegara selaku kabag kesiswaan mda tarbiyyatul aulaad. salam sejahtera buat semua yang membuka blog ini. dimana penuh dengan kekurangan mohon saran dan nasehat dari semua.

Gemuyu wa

Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu

Dimana tuan hendak tidur

Diatas dada dirongga susu


Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya

Sakit hati memandang susu

Susu ada dalam kebaya


Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya

Berbisik pekak dengan tuli

Tertawa si buta melihatnya


Ada apa diseberang itu
Mentimun busuk dimakan kalong
Ada apa diseberang itu
Bujang bungkuk gadis belong

Limau purut di tepi rawa, buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak

Pantun Slamet hahaha

Lebuhraya kota bersegi
Tempat temasya dara teruna
Hodohnya ketawa orang tak bergigi
Ibarat kota tiada kubunya

Api terang banyak kelkatu
Masuk ke kamar bersesak-sesak
Alangkah geli rasa hatiku
Melihat nenek bergincu berbedak

Ditiup angin bunga semalu
Kuncup daun bila berlaga
Bercakap Melayu kononnya malu
Belacan setongkol dibedal juga

Orang Rengat menanam betik
Betik disiram air berlinang
Hilang semangat penghulu itik
Melihat ayam lumba berenang

Tanam jerangau di bukit tinggi
Mati dipijak anak badak
Melihat sang bangau sakit gigi
Gelak terbahak penghulu katak

Singapura dilanggar todak
Kapal karam di Tanjung Peringin
Orang tua beristerikan budak
Macam beruk mendapat cermin

Bapa gergasi menebar jala
Pegang tali melintuk-liuk
Masakan pengerusi tak garu kepala
Melihat ahli semua mengantuk

Gemuruh tabuh bukan kepalang
Diasah lembing berkilat-kilat
Gementar tubuh harimau belang
Nampak kambing pandai bersilat

Buah salak di rumah Tok Imam
Sirih sekapur pergi menjala
Anjing menyalak harimau demam
Kucing di dapur pening kepala

Anak cina menggali cacing
Mari diisi dalam tempurung
Penjual sendiri tak kenal dacing
Alamat dagangan habis diborong

Biduk buluh bermuat tulang
Anak Siam pulang berbaris
Duduk mengeluh panglima helang
Melihat ayam bercengkang keris

Buah jering dari Jawa
Naik sigai ke atas atap
Ikan kering lagi ketawa
Dengar tupai baca kitab

Pohon manggis di tepi rawa
Tempat datuk tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat datuk bermain gundu

Ceduk air di dalam perigi
Timbanya bertangkaikan suasa
Jikalau kucing tak bergigi
Alamat tikus berjoget berdansa

Anak dara Datuk Tinggi
Buat gulai ikan tilan
Datuk tua tak ada gigi
Bila makan kunyah telan
Berderak-derak sangkutan dacing
Bagaikan putus diimpit lumpang
Bergerak-gerak kumis kucing
Melihat tikus bawa senapang

Pokok pinang patanya condong
Dipukul ribut berhari-hari
Kucing berenang tikus berdayung
Ikan di laut berdiam diri

Tanam pinang di atas kubur
Tanam bayam jauh ke tepi
Walaupun musang sedang tidur
Mengira ayam di dalam mimpi

Anak bakau di rumpun salak
Patah taruknya ditimpa genta
Riuh kerbau tergelak-gelak
Melihat beruk berkaca mata

Orang menganyam sambil duduk
Kalau sudah bawa ke balai
Melihat ayam memakai tanduk
Datang musang meminta damai

Hilir lorong mudik lorong
Bertongkat batang temberau
Bukan saya berkata bohong
Katak memikul paha kerbau

Di kedai Yahya berjual surat
Di kedai kami berjual sisir
Sang buaya melompat ke darat
Melihat kambing terjun ke air

Jikalau lengang dalam negeri
Marilah kita pergi ke kota
Hairan tercengang kucing berdiri
Melihat tikus naik kereta

Senangis letak di timbangan
Pemulut kumbang pagi-pagi
Menangis katak di kubangan
Melihat belut terbang tinggi

Anak Hindu beli petola
Beli pangkur dua-dua
Mendengar kucing berbiola
Duduk termenung tikus tua

Punggur berdaun di atas kota
Jarak sejengkal dua jari
Musang rabun, helang pun buta
Baru ayam suka hati

Ketika perang dinegeri Jerman
Ramai askarnya mati mengamuk
Rangup gunung dikunyah kuman
Lautan kering dihirup nyamuk

Jual betik dengan kandil
Kandil buatan orang Inggeris
Melihat buaya menyandang bedil
Lembu dan kerbau tegak berbaris

Jemur bijan dengan kulitnya
Jemur di atas pohon lembayung

Pantun hahaha

Asyroful awlya


idul adha memotong kambing
dagingnya dibagi ke tetangga
sungguh elok beristri sumbing
walau marah tertawa jua

hati siapa tiada gembira
mendapat kabar kabar bahagia
maksud hati hendak bertanya
malah dibalas bertanya pula

sorang anak bernyanyi ria
sambil bernyanyi menari pula
siapa yang tidak bakal tertawa
disangka waras ternyata gila

Slamet mayanegara

idul adha memotong kambing
dagingnya dibagi ke tetangga
sungguh elok beristri sumbing
walau marah tertawa jua

hati siapa tiada gembira
mendapat kabar kabar bahagia
maksud hati hendak bertanya
malah dibalas bertanya pula

sorang anak bernyanyi ria
sambil bernyanyi menari pula
siapa yang tidak bakal tertawa
disangka waras ternyata gila
:lol:Huahahahahahah...........
:lol:Huahahahahahaha.............
lucu!

orang -orang yang di doakan malaikat

insya Allah berikut inilah orang – orang yang didoakan kebaikan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”. (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang – orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang – orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf” (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil
maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian
‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”. (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat (
berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam
tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang – orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat
shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari
(yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan
malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (Imam Ahmad
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang – orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya
seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’” (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang – orang yang sedang makan sahur” Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah” (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli
ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

VISI DAN MISI MDA TARBIYYATUL AULAAD

VISI

Membangun sumber daya manusia yang memiliki integritas keilmuan dan berakhlakul karimah

MISI

Mempersiapkan anak didik yang dapat bersaing di masa yang akan datang dengan lebih menekankan pada pelajaran kebahasaan (Bahasa Arab dan Inggris) tanpa mengesampingkan pelajaran yang lainnya.

Mempersiapkan peserta didik dengan mengacu aspek intelektual, kepribadian, jasmani dan rohani sehingga mampu menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan dan akhlakul karimah serta mampu mengaplikasikannya didalam kehidupan keseharian mereka.

Memberikan bimbingan dan layanan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan secara seimbang dan terpadu.

Pendidikan merupakan suatu proses yang terus menerus dan berkesinambungan. Islam menggariskan pendidikan secara urgent dalam kehidupan tanpa mengenal batas, baik waktu maupun tempat, bahkan Islam menggariskan, proses pendidikan berlangsung seWAKTU hidup sejak manusia lahir dari rahim sang ibu sampai ajal menjemputnya.

Madrasah Diniyah Awaliyah ( MDA ) Tarbiyyatul aulaad merupakan lembaga pendidikan yang berupaya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pendidikan dan pengajaran, sehingga diharapkan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. dan kami mengajarkan untuk Membenci apapun bentuk TERORISME.



profil mda tarbiyyatul aulaad cintamanik

PROFIL DINIYAH DINIYAH AWALIYAH TARBIYYATUL AULAAD TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010

LATAR BELAKANG

  1. Diniyah Takmiliyah Awaliyah adalah lembaga pendidikan Islam yang telah dikenal sejak lama bersamaan dengan masa penyiaran Islam di nusantara. Pengajaran dan pendidikan agama Islam timbul secara sangat alamiah, melalui proses akulturasi yang berjalan secara halus, perlahan dan damai sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.
  2. Para pengajarnya bukanlah terdiri atas ustadz professional, tapi mereka hanya memberikan pengajaran dan pendidikan sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan waktu luang mereka dan para murid pun tidak ditentukan jumlah maupun usianya.
  3. Memahami hal tersebut ditambah dengan kesadaran bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi hidup dan kehidupan manusia yang harus diberikan kepada setiap manusia sejak dini supaya dirinya mampu menjadi hamba Alloh yang berguna dan bermartabat serta mampu untuk menyesuaikan dengan keadaan.
  4. Pendidikan agama memegang peranan yang sangat menentukan bagi setiap orang untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, tanpa pendidikan agama seseorang hidupnya tidak akan terarah. Karena itu pendidikan agama mutlak diberikan sejak dini.
  5. Branjak dari pemikiran diatas sekaligus untuk memenuhi aspirasi warga Dukuh mayanegara cintamanik kec. bumijawa kab Tegal maka didirikanlah Diniyah Diniyah Awaliyah Tarbiyyatul aulaad pada tanggal 1 september 1988

DASAR PEMIKIRAN

  1. Bahwa ummat Islam (Dunia Islam) pernah menjadi pemimpin peradaban dunia adalah fakta.
  2. Bahwa sampai ummat Islam menapaki puncak-puncak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keluhuran peradaban, dunia barat baru mulai belajar membaca dan masih terkungkung dalam tradisi kolot (ortodoks) serta slubung kegelapan adalah fakta
  3. Bahwa kemudian dunia barat dapat menstransfer, memanfaatkan dan mengembangkan hasil-hasil penemuan, penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi serta keluhuran dan peradaban dunia islam, sehingga mencapai puncaknya dan kemudian menjadi pemimpin peradaban dunia seperti sekarang ini adalah juga fakta
  4. Kemunduran dunia islam adalah akibat dari kemunduran ummat Islam itu sendiri (al islaamu mahjub bil muslimiin). Keterpurukan ini harus segera diakhiri oleh ummat Islam sendiri
  5. Masa lalu (zaman keemasan dunia islam) adalah ‘ibrah. Masa depan adalah kepastian. Betapapun kecilnya karya emas yang ditorehkan adalah harapan dari pada berkepanjangan larut dalam mimpi manis bertabur kejayaan
  6. Peran dan tanggung jawab harus dilaksanakan sebagai ‘amalan sholihan dan tugas Kekhalifahan. Suksesi dan pergantian generasi harus disiapkan. Walau mungkin terasa lambat, setapak demi setapak agenda ini merupakan langkah pasti meniti tangga kemajuan dan keluhuran. Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi ketinggian islam (al islam ya’lu wa la yu’la’alaih)

IDENTITAS MADRASAH

  1. Nama Madrasah Diniyah : Tarbiyyatul aulaad
  2. Madrasah ULA/WUSTHO/ULYA* : Madrasah ULA
  3. Alamat Madrasah : Jl. desa cintamanik mayanegaraRT.01 RW.04 Desa cintamanik Kecamatan bumijawa Kabupaten tegal Kode Pos : 52466
  4. Madrasah Didirikan Pada Tgl, Bln, Thn : 1 september1988
  5. Pendiri Madrasah : Masyarakat
  6. Kalender yang digunakan : Masehi
  7. Kurikulum yang digunakan : Depag
  8. Waktu Belajar : Sore
  9. Jumlah Ruang Belajar : 6 lokal
  10. Jumlah Rombongan Belajar : 4 rombel
  11. Luas masing-masing ruang belajar : ( 8 x 7 ) m²
  12. Status tanah : Menumpang
  13. Luas tanah : 308 m²
  14. Sarana dan prasarana yang ada :
  • Meja Murid : 50 buah
  • Kursi/bangku murid : 97 buah
  • Meja Guru : 4 buah
  • Kursi Guru : 4 buah
  • Papan Tulis : 4 buah
  • Lemari : 2 buah

Sarana prasarana olahraga dan seni :

  • Lapangan olahraga
  • Seperangkat alat qosidah

STRATEGI

  • Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar
  • Penggunaan media pembelajaran, sarana prasana belajar dengan efektif dan interaktif
  • Menggerakkan dan mendayagunakan potensi masyarakat dan warga belajar yang dilandasi Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar Madrasah Diniyah Awaliyah

TUJUAN

  1. Unggul dalam prestasi, aktifitas dan kreatifitas serta dapat memenuhi dan mewadahi kebutuhan masyarakat dan warga belajar sebagai pribadi muslim.
  2. Menjadi Madrasah Diniyah Awalaliyah terdaftar di Depag kab. Tegal.
  3. Membekali lulusan agar mampu berkompetisi secara sehat dan positif pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

SASARAN

  1. Murid dengan prestasi yang memuaskan dan dapat berkompetisi positif pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi
  2. Murid yang terbiasa melaksanakan ibadah ritual dan sosial dengan baik dan benar
  3. Masyarakat muslim yang terbiasa melaksanakan kewajiban sehari-hari sebagai seorang hamba Alloh maupun masyarakat
  4. Memenuhi semua kriteria MDA yang telah ditentukan
Daftar Nama-nama Guru
1. S.Sahwi SPdi
2. Jaryono SPd
3. Tafsir
4. Slamet Mayanegara
5. Masturroh
6. Nadrotul Ilahiyah
7. Indrayani
8. Sopani
9. Junaidi

Sabtu, 05 Desember 2009

siapa paling jelek

siapa yang paling jelek

Ada suatu kisah seorang santri yg menuntut ilmu pada seorang Kyai.
Bertahun-tahun telah ia lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir.
Ia menghadap Kyai untuk ujian tersebut.
“Hai Fulan, kau telah menempuh semua tahapan belajar dan tinggal satu
ujian, kalau kamu bisa menjawab berarti kamu lulus “, kata Kyai.
“Baik pak Kyai, apa pertanyaannya ?”
“Kamu cari orang atau mahkluk yang lebih jelek dari kamu, kamu aku beri
waktu tiga hari “.
Akhirnya santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas
dan mencari jawaban atas pertanyaan Kyai-nya.

Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan pemabuk berat yg dapat
di katakan hampir tiap hari mabuk-mabukan.
Santri berkata dalam hati, ” Inilah orang yang lebih jelek dari saya.
Aku telah beribadah puluhan tahun sedang dia mabuk-mabukan terus “.
Tetapi sesampai ia di rumah, timbul pikirannya.
“Belum tentu, sekarang Polan mabuk-mabukan siapa tahu pada akhir
hayatnya Allah memberi Hidayah (petunjuk) dan dia Khusnul Khotimah dan
aku sekarang baik banyak ibadah tetapi pada akhir hayat di kehendaki
Suul Khotimah,bagaimana ? Dia belum tentu lebih jelek dari saya.

Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan ketemu dengan seekor anjing yg
menjijikan rupanya, sudah bulunya kusut, kudisan dsb.
Santri bergumam, ” Ketemu sekarang yg lebih jelek dari aku. Anjing ini
sudah haram dimakan, kudisan, jelek lagi ” . Santri gembira karena telah
dapat jawaban atas pertanyaan gurunya. Waktu akan tidur sehabis ‘Isya,
dia merenung, “Anjing itu kalau mati, habis perkara dia. Dia tidak
dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh Allah, sedangkan aku akan
dimintai pertanggung jawaban yg sangat berat yg kalau aku berbuat banyak
dosa akan masuk neraka aku. “Aku tidak lebih baik dari anjing itu.

Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai.
Kyai bertanya, “Sudah dapat jawabannya muridku ?”
“Sudah guru”, santri menjawab. ” Ternyata orang yang paling jelek adalah
saya guru”. Sang Kyai tersenyum, “Kamu aku nyatakan lulus”.

Pelajaran yg dapat kita petik adalah:
Selama kita masih sama-sama hidup kita tidak boleh sombong/merasa
lebih baik dari orang/mahkluk lain.
Yang berhak sombong adalah Allah SWT. Karena kita tidak tahu bagaimana
akhir hidup kita nanti. Dengan demikian maka kita akan belajar
berprasangka baik kepada orang/mahkluk lain yg sama-sama ciptaan Allah.
Kalau pemimpin-pemimpin kita punya sikap introspeksi seperti sang
santri,alangkah indahnya hidup ini.

Ya Allah, Jagalah kondisi Rahasiaku lebih baik dari kondisi lahirku. Jadikanlah bathinku lebih baik dari lahirku.Ya Allah jauhkanlah aku dari godaan menganggap diriku besar, tetapi Engkau mengganggapku kecil. Ya Allah aku berlindung dengan ridhoMu dari kemarahanMu dan berlindung dengan maafMu dari azhabMu…Amin

siapa yang paling jelek 2

siapa yang paling jelek
Ada suatu kisah seorang santri yg menuntut ilmu pada seorang Kyai.
Bertahun-tahun telah ia lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir.
Ia menghadap Kyai untuk ujian tersebut.
“Hai Fulan, kau telah menempuh semua tahapan belajar dan tinggal satu
ujian, kalau kamu bisa menjawab berarti kamu lulus “, kata Kyai.
“Baik pak Kyai, apa pertanyaannya ?”
“Kamu cari orang atau mahkluk yang lebih jelek dari kamu, kamu aku beri
waktu tiga hari “.
Akhirnya santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas
dan mencari jawaban atas pertanyaan Kyai-nya.
Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan pemabuk berat yg dapat
di katakan hampir tiap hari mabuk-mabukan.
Santri berkata dalam hati, ” Inilah orang yang lebih jelek dari saya.
Aku telah beribadah puluhan tahun sedang dia mabuk-mabukan terus “.
Tetapi sesampai ia di rumah, timbul pikirannya.
“Belum tentu, sekarang Polan mabuk-mabukan siapa tahu pada akhir
hayatnya Allah memberi Hidayah (petunjuk) dan dia Khusnul Khotimah dan
aku sekarang baik banyak ibadah tetapi pada akhir hayat di kehendaki
Suul Khotimah,bagaimana ? Dia belum tentu lebih jelek dari saya.
Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan ketemu dengan seekor anjing yg
menjijikan rupanya, sudah bulunya kusut, kudisan dsb.
Santri bergumam, ” Ketemu sekarang yg lebih jelek dari aku. Anjing ini
sudah haram dimakan, kudisan, jelek lagi ” . Santri gembira karena telah
dapat jawaban atas pertanyaan gurunya. Waktu akan tidur sehabis ‘Isya,
dia merenung, “Anjing itu kalau mati, habis perkara dia. Dia tidak
dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh Allah, sedangkan aku akan
dimintai pertanggung jawaban yg sangat berat yg kalau aku berbuat banyak
dosa akan masuk neraka aku. “Aku tidak lebih baik dari anjing itu.
Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai.
Kyai bertanya, “Sudah dapat jawabannya muridku ?”
“Sudah guru”, santri menjawab. ” Ternyata orang yang paling jelek adalah
saya guru”. Sang Kyai tersenyum, “Kamu aku nyatakan lulus”.
Pelajaran yg dapat kita petik adalah:
Selama kita masih sama-sama hidup kita tidak boleh sombong/merasa
lebih baik dari orang/mahkluk lain.
Yang berhak sombong adalah Allah SWT. Karena kita tidak tahu bagaimana
akhir hidup kita nanti. Dengan demikian maka kita akan belajar
berprasangka baik kepada orang/mahkluk lain yg sama-sama ciptaan Allah.
Kalau pemimpin-pemimpin kita punya sikap introspeksi seperti sang
santri,alangkah indahnya hidup ini.
Ya Allah, Jagalah kondisi Rahasiaku lebih baik dari kondisi lahirku. Jadikanlah bathinku lebih baik dari lahirku.Ya Allah jauhkanlah aku dari godaan menganggap diriku besar, tetapi Engkau mengganggapku kecil. Ya Allah aku berlindung dengan ridhoMu dari kemarahanMu dan berlindung dengan maafMu dari azhabMu…Amin

kisah seorang santri

kisah seorang santri

da suatu kisah seorang santri yang menuntut ilmu pada seorang Kyai. Bertahun-tahun telah ia lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir. Ia menghadap Kyai untuk ujian tersebut.
“Hai Fulan, kau telah menempuh semua tahapan belajar dan tinggal satu ujian. Kalau kamu bisa menjawab berarti kamu lulus”, kata Kyai.
“Baik pak Kyai. Apa pertanyaannya?” “Kamu cari orang atau makhluk yang lebih jelek dari kamu. Kamu aku beri waktu tiga hari”.
Akhirnya santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas dan mencari jawaban atas pertanyaan Kyainya.
Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan pemabuk berat yang dapat dikatakan hampir tiap hari mabuk-mabukan. Santri berkata dalam hati, “inilah orang yang lebih jelek dari aku. Aku telah beribadah puluhan tahun sedang dia mabuk-mabukan terus”.
Tetapi sesampai ia di rumah, timbul pikirannya. “Belum tentu, sekarang Polan mabuk-mabukan siapa tahu pada akhir hayatnya ALLAH memberi hidayah dan dia husnul khotimah. Dan aku sekarang baik, banyak ibadah tetapi pada akhir hayat dikehendaki suul khotimah. Bagaimana??? Dia belum tentu lebih jelek dari aku.
Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan bertemu dengan seekor anjing yang menjijikkan rupanya. Sudah bulunya kusut, kudisan pula. Santri bergumam, “ketemu sekarang yang lebih jelek dari aku. Anjing ini sudah haram dimakan, kudisan, jelek lagi”.
Santri gembira karena telah dapat jawaban atas pertanyaan gurunya. Waktu akan tidur sehabis Isya, dia merenung. “Anjing ini kalau mati, habis perkara dia. Dia tidak dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh ALLAH. Sedangkan aku akan dimintai pertanggung jawaban yang sangat berat yang kalau aku berbuat dosa akan masuk neraka aku”. Aku tidak lebih baik dari anjing itu.
Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai. Kyai bertanya, “sudah dapat jawabannya muridku?” “Sudah guru”, santri menjawab. “Ternyata orang yang paling jelek adalah saya guru”. Sang Kyai tersenyum, “kamu aku nyatakan lulus”.

Jumat, 04 Desember 2009

Kisah Penganten Baru

Beberapa kisah pendek pengantin baru yang enggak pacaran dulu sebelum menikah ... Selamat menikmati.

1. Panggilan 1

Beberapa hari setelah hari pernikahan, tiba saatnya pasangan ini berkunjung ke rumah orang tua pengantin lelaki. Setiba di rumah, pengantin perempuan meminta tolong suaminya mengambilkan koper dari ruang tengah.

"Heh ... tolong ambilkan koper dong ...!" Sang suami pun mengambilkan koper yang diminta dan membawanya ke kamar.

Saat itu ayah pengantin lelaki memperhatikan. Mimik wajahnya menunjukkan rasa heran. Ia bertanya kepada anaknya,"'Sep ... istrimu itu memanggilmu bagaimana?"
Si anak menjawab sambil mesem-mesem,"Ya ... dengan "heh" itu tadi, Pak."
Sang ayah pun geleng-geleng kepala. Mimik heran semakin nampak di raut mukanya.

2. Panggilan (2)

Pengantin lelaki dari pasangan ini adalah sahabat saya. Pernikahannya dengan saya hanya berselang bulan. Saya lebih dulu. Hari itu saya dan istri membantu mereka pindahan ke apartemen baru.

Sahabat saya berjalan menaiki tangga lebih dulu. Saya mengikuti. Tiba-tiba saya mendengar teriakan istrinya dari bawah.

"Akhi ... ini barang yang besar tolong sekalian bawain ...."

Saya agak kebingungan. Kok bisa ya istri teman saya meminta tolong sama saya tanpa canggung, padahal belum kenal sama sekali. Belum sempat saya mengolah rasa heran, sahabat saya turun agak buru-buru. Lalu saya lihat dia naik lagi dengan membawa jinjingan agak besar. Oooo, ternyata bukan saya yang dipanggil tadi.

Ketika suasana agak tenang seusai beres-beres apartemennya, hati-hati saya tanya sabahat saya,"Akhi, bagaimana istri antum memanggil antum?"
"Akhi." Sahabat saya menjawab santai.
"Hehhh?! Lalu bagaimana antum memanggil dia?"
"Ukhti ...," jawabnya masih dengan santai.
"Ya ampun, akheeee ...!?" Cuma itu yang saya ucapkan sebagai tanda heran saya.

[Akhi artinya saudara laki-lakiku dan ukhti artinya saudara perempuanku. Biasanya panggilan akrab dalam aktifitas dakwah. Saya tidak tahu kapan panggilan akhi-ukhti dari pasangan pengantin itu berganti jadi "kang-neng", "mas-dek", "schaatje", "darling" atau "yayank" ... hehehe.]

3. Saat Berfoto

Sudah menjadi tradisi, di akhir acara walimahan diadakan acara foto bersama. Pengantin baru, tentu saja menjadi bintang dalam acara berfoto ini. Giliran berfoto pertama adalah bersama keluarga pengantin perempuan.

Pengantin pria melihat istrinya berdiri agak jauh. Dia pun meraih tangan istrinya dan menariknya agar mendekat. Tiba-tiba tangan sang istri menghentak keras pegangan tangan suaminya. Pengantin pria kaget ... Sementara itu pengantin perempuan tampak menunduk dan dari wajahnya rona merah menampak.

Pengantin pria agak mendekatkan wajahnya kepada sang istri, lalu berbisik,"Sekarang saya sudah halal menyentuh, kan? Jarak berdiri kita terlalu jauh ..."

Sang istri masih menunduk, tapi dia pun bergeser perlahan mendekat pada suaminya. Hmmmmm.

4. Waktu Ngopi

Ini adalah pagi kedua setelah akad nikah. Buat pengantin lelaki rasanya seperti mimpi, dia tiba-tiba berada di sebuah rumah yang menyambutnya menjadi bagian keluarga dengan hangat.

Jam 7 pagi.

"Ayo kita ngopi dulu ..." Ah, suara Mamah mertuaku, kata pengantin lelaki dalam hati. Ia pun tersenyum. Seperti mimpi. Tapi ... apa? Ngopi?

Dia pun melihat si Mamah membawa goreng singkong dipotong tipis-tipis dalam piring agak besar. Kemudian si Mamah masuk kembali ke dapur dan membawa keler berisi kripik. Dari dapur istrinya membawa baki berisi beberapa gelas kopi-susu. Ah, istriku ... Seperti mimpi.

Hmm, jadi ini prosesi ngopi itu, kembali pengantin lelaki itu berbicara dalam hati. Ia pun larut dalam ngopi bersama si Apa, ayah mertuanya, si Mamah dan tentu saja istrinya. Seperti mimpi.

"Ayo, 'Cep ... yang banyak makan singkongnya ...," kata si Mamah.
"Iya 'Mah ..." Lebih baik aku enggak makan banyak-banyak, sebab sebentar lagi sarapan, katanya dalam hati.

Jam 8. Kok belum sarapan ya? Jam 9. Masih belum ada tanda-tanda persiapan sarapan.

"Neng ... bentar donk!" Pengantin lelaki memanggil istrinya.
"Ya, ada apa?"
"Hmmm ... maaf ya、mau tanya. Sarapan biasanya jam berapa di sini?"
"Heehhh? Kan tadi udah?"
"Heehhh? Tadi?"
"Iya, ngopi itu sarapan ..."
"Ooooo, gitu ya ..." Wajah penganten lelaki itu bengong abizz!

Esoknya prosesi ngopi masih berlangsung, jam 7. Tapi si Mamah ternyata menyiapkan juga sarapan nasi sekitar jam 8. Hmm, Mamah memang baik hati, kata pengantin lelaki dalam hati.

Pernikahan sudah berlangsung sekian tahun. Setiap kunjungan saat berlibur tak ada sarapan pagi di rumah si Mamah. Yang ada adalah NGOPI! Dan memang begitulah tradisinya. Sang menantu pun selalu makan banyak-banyak saat ngopi. Ia senang dengan hidangan saat ngopi, apakah itu goreng singkong, buras, ubi rebus, atau apapun juga. Ia senang sekali.
(Saya tahu pasti bahwa sang menantu itu sangat menikmati suasana ngopi. Sungguh saya tahu pasti, sebab sang menantu itu adalah saya sendiri!)
kisah pengantin baru
Sehari sebelum upacara akad nikah, Emak pengantin lelaki menasihati anaknya :
"Nak apabila menghampiri isteri MU pada malam pertama, maka KAMU harus berkata : "KAPAL TERBANG INGIN MENDARAT"
Emak pengantin perempuan pula menasihati naknya :
"Nak....bila suami MU berkata kapal terbang ingin mendarat, maka jawabnya : "LAPANGAN TERBANG SUDAH SEDIA".
Hari yg ditunggu-tunggu pun tiba, Si suami tak sabar-sabar dan malampun tiba, berdebar-debar, Dia mendekati si isteri lalu mengatakan : "KAPAL TERBANG INGIN MENDARAT"
Si isteri seperti tidak faham dan berkata : "Saya penat bang, mari kita tidur."
Si suami hampa, namun dalam hatinya berkata : "Tak apa mungkin isteri aku malu, beri dia peluang kedua"
Tiba malam kedua Si suami mendekati si isteri dan bertanya lagi : "KAPAL TERBANG INGIN MENDARAT"
Malangnya si isteri masih tidak faham, kerana suaminya ketika itu memegang surat khabar, dalam hatinya berkata :
"Berita apa pula ini, ....Ah pedulilah kapal terbang mana yg mendarat pun... tak ada kena mengena dengan saya."
Kemudian dia berkata kepada si suami : "Sudah lah tuh bang, janganlah baca surat khabar lagi, mari kita tidur "
Si suami hampa lagi, tetapi dalam hatinya berkata : "Tak apalah esok masih ada."
Tiba malam ketiga , Si suami sekali lagi dengan penuh harapan dan begitu pasti malam ini pasti aku dapat, lalu mendekati si isteri dan berkata lagi : "KAPAL TERBANG INGIN MENDARATTTTTTTTT......!!!!!!!!!!!!!"
Si isteri menjenguk ke arah luar jendela dan menggelengkan kepala sambil dalam hati berkata : "Mana ada kapal terbang !!"
Melihat si isteri menggelengkan kepala, si suami hampa dan berkata dalam hati : "Kejamnya isteriku, membiarkan aku menunggu selama 3 hari tapi masih enggan memberikannya kepada KU"
Si suami dengan muka yg masam terus tidur tanpa mengajak si isteri.
Keesokan harinya si isteri bertanya kepada ibunya :
"Ibu kenapa suami saya setiap malam berkata : "KAPAL TERBANG INGIN MENDARAT........??"
Si ibu pun berkata :
"Apa yg kamu jawab nak ?"
Si anak berkata :
"Saya tidak jawab apa-apa"
Si ibu berkata lagi :
"Apa anak sudah lupa apa yg ibu nasihatkan tentang malam pertama, sepatutnya anak menjawab : "LAPANGAN TERBANG SUDAH SEDIA........" sebagai tanda setuju.
"Oh saya lupa lah ibu, tak apa malam ini saya pasti akan menjawab dengan betul"
Maka tiba malam keempat .....si suami seperti tidak menunjukkan apa-apa tanda dia akan bertanya soal yg sama.
Malam kian larut, si isteri tertanya-tanya, bilakah gerangan si suami akan bertanya, Si isteri akhirnya berkata dalam hati : "Mengapa harus aku tunggu lagi.... apa salahnya aku sendiri meng`offer' kan diri.
Lalu si isteri pun mendekati si suami dan terus berkata : "LAPANGAN TERBANG SUDAH SEDIA...........
Si suami kerana terlalu geram dengan si isteri, dengan muka yg masam menjawab : "KAPAL TERBANG ROSAKKKKKKKKKKK..............

Cerita Humor Dewasa

kejutan di hari ulang tahunku
humor dewasa
Dua minggu yang lalu merupakan ulang tahunku yang ke-35 dan moodku tidak terlalu baik pada pagi itu. Aku turun untuk sarapan dengan harapan istriku akan mengucapkan dengan penuh sukacita "Selamat ulang tahun suamiku tersayang" dan mungkin saja dengan sebuah kado ulang tahun untukku. Waktu berlalu dan bahkan dia tidak mengucapkan selamat pagi. Aku berpikir, ya... itulah istri, tapi mungkin anak-anakku akan mengingat kalau hari ini aku berulang tahun. Anak-anak datang ke meja makan untuk sarapan namun mereka juga tidak mengatakan satu patah katapun. Akhirnya aku berangkat ke kantor dengan perasaan penuh kecewa dan sedih.
Ketika aku masuk ke ruangan, sekretarisku Janet menyapaku "Selamat pagi Boss, selamat ulang tahun". Dan akhirnya aku merasa sedikit terobati mengetahui ada seseorang yang mengingat hari ulang tahunku. Aku bekerja sampai tengah hari dan kemudian Janet mengetuk pintu ruanganku dan berkata "Apakah Anda tidak menyadari bahwa hari ini begitu cerah di luar dan hari ini adalah hari ulang tahun Anda, mari kita pergi makan siang, hanya kita berdua". Aku berkata "Wow, itu adalah perkataan yang luar biasa yang saya dengar hari ini, mari kita pergi".
Kami berdua pergi makan siang. Kami tidak pergi ke tempat dimana kami biasanya makan siang, tetapi kami pergi ke tempat yang sepi. Kami memesan 2 botol martini dan sangat menikmati makan siang kami. Dalam perjalanan pulang ke kantor, dia berkata "Anda tahu ini adalah hari yang begitu indah, Kita tidak perlu kembali ke kantor kan ?". Tidak perlu, saya pikir tidak perlu, jawabku. Lalu dia mengajak saya untuk mampir ke apartemennya.
Setelah tiba di apartemennya, dia berkata "Boss, jika Anda tidak keberatan, saya akan pergi ke ruang tidur dan melepaskan sesuatu agar lebih nyaman". Tentu saja sahutku dengan gembira. Dia pergi kekamar tidur dan kira-kira enam menit kemudian dia keluar membawa kue ulang tahun yang besar diiringi oleh istri, anak-anakku dan sejumlah rekan kerja kami sambil menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun.
Aku hanya duduk terpaku disana. Di sebuah sofa panjang....... telanjang tanpa sehelai benang.

kambing semen gresik

da suatu saat di musholla ada 2 anak sedang bercakap-cakap. Beginilah bunyinya:
Dal :”Kamu tahu gak musholla kita tu mendapat sumbangan 50 kambing dari semen gresik tapi ditolak semua”
Dul :”Bodoh amat tu orang kok kambing sebanyak itu ditolak!”
Dal :”Ya iyalah,kan nggak kuat mbelehnya”
Dul :”Alah gitu aja gak kuat”
Dal :”Ya jelaslah kan kambingnya DARI SEMEN GRESIK jelas aja ga kuat lha terbuat dari semen.

kenapa polisi pakai sepatu

ri : “Kemarin, saya lihat liputan di TV, di Inggris ada pameran sepatu terbesar lho… lebih tinggi dari ukuran manusia dewasa. Bisa loe bayangin…??”
Budi : “Ah… itu sih biasa. Loe tau gak, Kepala Polisi di Belanda pada enggak pakai sepatu!!!”
Ari : “Gak mungkin… yang bener loe…??”
Budi : “Iya lah, masak Kepala Polisi pakai sepatu? Sepatu itu makainya ya di kaki!”
Ari : “??!!…”

sepatu kulit buaya

sepatu kulit buaya

Seorang perempuan sangat ingin mempunyai sepatu dari kulit buaya.
Dia pun pergi ke toko sepatu dan kecewa karena mahalnya.
“Mahal amat sih,” tanya si perempuan.
“Kalau ingin murah ya menangkap buaya sendiri sana,” kata si pemilik toko. Terinspirasi oleh perkataan si pemilik toko, perempuan tersebut pergi ke sungai besar di daerah situ sambil membawa senjata api.
Beberapa saat kemudian si pemilik toko datang dan terkagum-kagum ketika melihat tiga ekor buaya mati ditumpuk di pinggir sungai. Sementara itu si perempuan terlihat di tengah sungai sedang membidikkan senjatanya ke seekor buaya lainnya. Suara tembakan terdengar, kemudian si perempuan menyeret buaya keempat yang baru ditembaknya ke pinggir dan kemudian menyumpah, “Sialan! Yang ini juga tidak memakai sepatu.”


kenapa mata anak saya dook
Pada suatu pagi seorang Ibu dan anaknya datang ke ruang praktek Dokter. Padahal Dokter itu belum memulai prakteknya.
Ibu itu kelihatan panik dan mengetuk pintu Dokter itu dengan keras dan berulang-ulang; sambil membawa anaknya yang matanya melotot hampir keluar.
Dokter keluar dari ruangannya lalu sang Ibu langsung menyerbu dengan suara yang panik : “Dokter, Dokter, tolong anak saya. Dari pagi matanya melotot terus seperti ini.”
Dokter : “Waduh saya belum praktek Bu. Ini masih terlalu pagi.”
Sang Ibu tetap ngotot dan berkata : “Saya akan bayar berapa saja, pokoknya sembuhkan anak saya.”
Dokter itu tidak berdebat lagi dan langsung mengajak sang anak masuk. Tidak sampai 5 menit Dokter itu keluar dengan si anak yang telah sehat dan tertawa ceria.
Ibu itu langsung heran, sambil memeluk anaknya, dia berkata: “Waduh Dokter di kasih obat apa nih, dan saya harus bayar berapa??”
Dokter menjawab dengan enteng : “Gratis Bu, tidak usah bayar, tapi saya ingatkan, Ibu kalau masang bando jangan terlalu kencang…”
Si Badrun sudah tak sabar untuk mengutarakan keinginannya untuk kawin kepada bapaknya. Memang bapaknya terkenal orang yang kasar dan waktu mudanya doyan kawin. Ia takut bapaknya tidak setuju. Suatu hari ia beranikan diri untuk mengutarakannya

Badrun : "Pak, ehm... Bapak, saya mau segera kawin!"

Bapak : "Iya, dengan siapa?"

Badrun : "Dengan cewek dari Bali."

Bapak : "Apa? Apa kamu tidak tahu Bapakmu ini 7 tahun di Bali. Jangan-jangan nanti kau malah kawin dengan saudaramu sendri! Itukan dosa tahu!! Cari yang lain saja!"

3 Bulan kemudian...

Badrun : "Pak, kali ini tidak dari Bali tapi dari Kalimantan. Gimana Pak, boleh?"

Bapak : "Wah mati aku, Bapak malah 10 tahun disana. Jangan-jangan... ah nggak usah!"

Badrun : "Yaaa... Ah tapi nggak apa-apa. Saya punya kenalan dari Jakarta. Setuju nggak?"

Badrun pingin kawin

Bapak : "We ladalah! Perlu kamu tahu le. Bapak ini malah 13 tahun di Jakarta terus akhirnya ketemu ibumu. Besar kemungkinannya nanti kau kawin dengan saudaramu sendiri."

Badrun kesal minta ampun. Dengan putus asa ia berkata kepada ibunya.

Badrun : "Bu, saya nggak habis pikir kenapa bapak menghalangi saya kawin dengan cewek Bali, Kalimantan, atau Jakarta. Khawatirnya dapat saudara sendiri."

Ibu : "Sudahlah, Drun. Kalau menurut ibu, terserah kamu mau kawin dengan cewek dari mana saja. Dari Bali, Kalimantan atau Jakarta. Nggak usah khawatir nantinya dapat saudaramu sendiri. Wong kamu ini juga belum tentu anak bapakmu!"

Badrun : "Lho, Ibu...??"
Sent by: e-ketawa on Dec 4th, 2009 | Rate it and send to friend

Kamis, 03 Desember 2009

Tidak seperti biasa, hari itu Baginda tiba-tiba ingin menyamar menjadi rakyat biasa. Beliau ingin menyaksikan kehidupan di luar istana tanpa sepengetahuan siapa pun agar lebih leluasa bergerak.

Baginda mulai keluar istana dengan pakaian yang amat sederhana layaknya seperti rakyat jelata. Di sebuah perkampungan beliau melihat beberapa orang berkumpul. Setelah Baginda mendekat, ternyata seorang ulama sedang menyampaikan kuliah tentang alam barzah. Tiba-tiba ada seorang yang datang dan bergabung di situ, la bertanya kepada ulama itu.

"Kami menyaksikan orang kafir pada suatu waktu dan mengintip kuburnya, tetapi kami tiada mendengar mereka berteriak dan tidak pula melihat penyiksaan-penyiksaan yang katanya sedang dialaminya. Maka bagaimana cara membenarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang dilihat mata?" Ulama itu berpikir sejenak kemudian ia berkata,

"Untuk mengetahui yang demikian itu harus dengan panca indra yang lain. Ingatkah kamu dengan orang yang sedang tidur? Dia kadangkala bermimpi dalam tidurnya digigit ular, diganggu dan sebagainya. la juga merasa sakit dan takut ketika itu bahkan memekik dan keringat bercucuran pada keningnya. la merasakan hal semacam itu seperti ketika tidak tidur. Sedangkan engkau yang duduk di dekatnya menyaksikan keadaannya seolah-olah tidak ada apa-apa. Padahal apa yang dilihat serta dialaminya adalah dikelilirigi ular-ular. Maka jika masalah mimpi yang remeh saja sudah tidak mampu mata lahir melihatnya, mungkinkah engkau bisa melihat apa yang terjadi di alam barzah?" Read the rest of this entry »

Abu nawas 2

Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang tamu datang ke rumahnya. Yang seorang adalah wanita tua penjual kahwa, sedang satunya lagi adalah seorang pemuda berkebangsaan Mesir.

Wanita tua itu berkata beberapa patah kata kemudian diteruskan dengan si pemuda Mesir. Setelah mendengar pengaduan mereka, Abu Nawas menyuruh mu­rid-muridnya menutup kitab mereka.

“Sekarang pulanglah kalian. Ajak teman-teman ka­lian datang kepadaku pada malam hari ini sambil membawa cangkul, penggali, kapak dan martil serta batu.”

Murid-murid Abu Nawas merasa heran, namun me­reka begitu patuh kepada Abu Nawas. Dan mereka me­rasa yakin gurunya selalu berada membuat kejutan dan berddfa di pihak yang benar.

Pada malam harimya mereka datang ke rumah Abu Nawas dengan membawa peralatan yang diminta oleh Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas,”Hai kalian semua! Pergilah malam hari ini untuk merusak Tuan Kadi yang baru jadi.”

“Hah? Merusak rumah Tuan Kadi?” gumam semua muridnya keheranan.

“Apa? Kalian jangan ragu. Laksanakan saja perintah gurumu ini!” kata Abu Nawas menghapus keraguan murid-muridnya. Barangsiapa yang mencegahmu, jangan kau perdulikan, terus pecahkan saja rumah Tuan Kadi yang baru. Siapa yang bertanya, katakan saja aku yang menyuruh merusak. Barangsiapa yang hendak melempar kalian, maka pukullah mereka dan iemparilah dengan batu.”

Habis berkata demikian, murid-murid Abu Nawas bergerak ke arah Tuan Kadi. Laksana demonstran me­reka berteriak-teriak menghancurkan rumah Tuan Kadi.

Orang-orang kampung merasa heran melihat kelakukan mereka. Lebih-lebih ketikatanpa basa-basi lagi mereka iangsung merusak rumah Tua Kadi. Orang-or­ang kampung itu berusaha mencegah perbuatan me­reka, namun karena jumlah murid-murid Abu Nawas terlalu banyak maka orang-orang kampung tak berani men­cegah.

Melihat banyak orang merusak rumahnya, Tuan Kadi segera keluar dan bertanya,”Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku?”

Murid-murid itu menjawab,”Guru kami Tuan Abu Nawas yang menyuruh kami!”

Habis menjawab begitu mereka bukannya berhenti malah terus menghancurkan rumah Tuan Kadi hingga rumah itu roboh dan rata dengan tanah.

Tuan Kadi hanya bisa marah-marah karena tidak orang yang berani membelanya “Dasar Abu Nawas provokator, orang gila! Besok pagi aku akan melaporkannya kepada Baginda.”

Benar, esok harinya Tuan Kadi mengadukan kejadian semalam sehingga Abu Nawas dipanggil menghadap Baginda.

Setelah Abu Nawas menghadap Baginda, ia ditanya. “Hai Abu Nawas apa sebabnya kau merusak ru­mah Kadi itu”

Abu Nawas menjawab,”Wahai Tuanku, sebabnya ialah pada sliatu malam hamba bermimpi, bahwasanya Tuan Kadi menyuruh hamba merusak rumahnya. Sebab rumah itu tidak cocok baginya, ia menginginkan ru­mah yang lebih bagus lagi.Ya, karena mimpi itu maka hamba merusak rumah Tuan Kadi.”

Baginda berkata,” Hai Abu Nawas, bolehkah ha­nya karena mimpi sebuah perintah dilakukan? Hukum dari negeri mana yang kau pakai itu?”

Dengan tenang Abu Nawas menjawab,”Hamba juga memakai hukum Tuan Kadi yang baru ini Tuanku.”

Mendengar perkataan Abu Nawas seketika wajah Tuan Kadi menjadi pucat. la terdiam seribu bahasa.

“Hai Kadi benarkah kau mempunyai hukum seperti itu?” tanya Baginda.

Tapi Tuan Kadi tiada menjawab, wajahnya nampak pucat, tubuhnya gemetaran karena takut.

“Abu Nawas! Jangan membuatku pusing! Jelaskan kenapa ada peristiwa seperti ini !” perintah Baginda.

“Baiklah …… “Abu Nawas tetap tenang. “Baginda…. beberapa hari yang lalu ada seorang pemuda Mesir datang ke negeri Baghdad ini untuk berdagang sambil membawa harta yang banyak sekali. Pada suatu malam ia bermimpi kawin dengan anak Tuan Kadi dengan mahar (mas kawin) sekian banyak. Ini hanya mimpi Baginda. Tetapi Tuan Kadi yang mendengar kabar itu langsung mendatangi si pemuda Mesir dan meminta mahar anaknya. Tentu saja pemuda Mesir itu tak mau membayar mahar hanya karena mimpi. Nah, di sinilah terlihat arogansi Tuan Kadi, ia ternyata merampas semua harta benda milik pemuda Mesir sehingga pemuda itu menjadi seorang pengemis gelandangan dan akhirnya ditolong oleh wanita tua penjual kahwa.”

Baginda terkejut mendengar penuturan Abu Nawas, tapi masih belum percaya seratus persen, maka ia memerintahkan Abu Nawas agar memanggil si pemuda Mesir. Pemuda Mesir itu memang sengaja disuruh Abu Nawas menunggu di depan istana, jadi mudah saja bagi Abu Nawas memanggil pemuda itu ke hadapan Baginda.

Berkata Baginda Raja,”Hai anak Mesir ceritakanlah hal-ihwal dirimu sejak engkau datang ke negeri ini.”

Ternyata cerita pemuda Mesir itu sama dengan cerita Abu Nawas. Bahkan pemuda itu juga membawa saksi yaitu Pak Tua pemilik tempat kost dia menginap.

“Kurang ajar! Ternyata aku telah mengangkat seorang Kadi yang bejad moralnya.”

Baginda sangat murka. Kadi yang baru itu dipecat dan seluruh harta bendanya dirampas dan diberikan kepada si pemuda Mesir.

Setelah perkara selesai, kembalilah si pemuda Mesir itu dengan Abu Nawas pulang ke rumahnya. Pe­muda Mesir itu hendak membalas kebaikan Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas,”Janganlah engkau memberiku barang sesuatupun kepadaku. Aku tidak akan menerimanya sedikitpun jua.”

Pemuda Mesir itu betul-betul mengagumi Abu Nawas. Ketika ia kembali ke negeri Mesir ia menceritakan tentang kehebatan Abu Nawas itu kepada penduduk Mesir sehingga nama Abu Nawas menjadi sangat terkenal.

Abu Nawas

Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang tamu datang ke rumahnya. Yang seorang adalah wanita tua penjual kahwa, sedang satunya lagi adalah seorang pemuda berkebangsaan Mesir.

Wanita tua itu berkata beberapa patah kata kemudian diteruskan dengan si pemuda Mesir. Setelah mendengar pengaduan mereka, Abu Nawas menyuruh mu­rid-muridnya menutup kitab mereka.

“Sekarang pulanglah kalian. Ajak teman-teman ka­lian datang kepadaku pada malam hari ini sambil membawa cangkul, penggali, kapak dan martil serta batu.”

Murid-murid Abu Nawas merasa heran, namun me­reka begitu patuh kepada Abu Nawas. Dan mereka me­rasa yakin gurunya selalu berada membuat kejutan dan berddfa di pihak yang benar.

Pada malam harimya mereka datang ke rumah Abu Nawas dengan membawa peralatan yang diminta oleh Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas,”Hai kalian semua! Pergilah malam hari ini untuk merusak Tuan Kadi yang baru jadi.”

“Hah? Merusak rumah Tuan Kadi?” gumam semua muridnya keheranan.

“Apa? Kalian jangan ragu. Laksanakan saja perintah gurumu ini!” kata Abu Nawas menghapus keraguan murid-muridnya. Barangsiapa yang mencegahmu, jangan kau perdulikan, terus pecahkan saja rumah Tuan Kadi yang baru. Siapa yang bertanya, katakan saja aku yang menyuruh merusak. Barangsiapa yang hendak melempar kalian, maka pukullah mereka dan iemparilah dengan batu.”

Habis berkata demikian, murid-murid Abu Nawas bergerak ke arah Tuan Kadi. Laksana demonstran me­reka berteriak-teriak menghancurkan rumah Tuan Kadi.

Orang-orang kampung merasa heran melihat kelakukan mereka. Lebih-lebih ketikatanpa basa-basi lagi mereka iangsung merusak rumah Tua Kadi. Orang-or­ang kampung itu berusaha mencegah perbuatan me­reka, namun karena jumlah murid-murid Abu Nawas terlalu banyak maka orang-orang kampung tak berani men­cegah.

Melihat banyak orang merusak rumahnya, Tuan Kadi segera keluar dan bertanya,”Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku?”

Murid-murid itu menjawab,”Guru kami Tuan Abu Nawas yang menyuruh kami!”

Habis menjawab begitu mereka bukannya berhenti malah terus menghancurkan rumah Tuan Kadi hingga rumah itu roboh dan rata dengan tanah.

Tuan Kadi hanya bisa marah-marah karena tidak orang yang berani membelanya “Dasar Abu Nawas provokator, orang gila! Besok pagi aku akan melaporkannya kepada Baginda.”

Benar, esok harinya Tuan Kadi mengadukan kejadian semalam sehingga Abu Nawas dipanggil menghadap Baginda.

Setelah Abu Nawas menghadap Baginda, ia ditanya. “Hai Abu Nawas apa sebabnya kau merusak ru­mah Kadi itu”

Abu Nawas menjawab,”Wahai Tuanku, sebabnya ialah pada sliatu malam hamba bermimpi, bahwasanya Tuan Kadi menyuruh hamba merusak rumahnya. Sebab rumah itu tidak cocok baginya, ia menginginkan ru­mah yang lebih bagus lagi.Ya, karena mimpi itu maka hamba merusak rumah Tuan Kadi.”

Baginda berkata,” Hai Abu Nawas, bolehkah ha­nya karena mimpi sebuah perintah dilakukan? Hukum dari negeri mana yang kau pakai itu?”

Dengan tenang Abu Nawas menjawab,”Hamba juga memakai hukum Tuan Kadi yang baru ini Tuanku.”

Mendengar perkataan Abu Nawas seketika wajah Tuan Kadi menjadi pucat. la terdiam seribu bahasa.

“Hai Kadi benarkah kau mempunyai hukum seperti itu?” tanya Baginda.

Tapi Tuan Kadi tiada menjawab, wajahnya nampak pucat, tubuhnya gemetaran karena takut.

“Abu Nawas! Jangan membuatku pusing! Jelaskan kenapa ada peristiwa seperti ini !” perintah Baginda.

“Baiklah …… “Abu Nawas tetap tenang. “Baginda…. beberapa hari yang lalu ada seorang pemuda Mesir datang ke negeri Baghdad ini untuk berdagang sambil membawa harta yang banyak sekali. Pada suatu malam ia bermimpi kawin dengan anak Tuan Kadi dengan mahar (mas kawin) sekian banyak. Ini hanya mimpi Baginda. Tetapi Tuan Kadi yang mendengar kabar itu langsung mendatangi si pemuda Mesir dan meminta mahar anaknya. Tentu saja pemuda Mesir itu tak mau membayar mahar hanya karena mimpi. Nah, di sinilah terlihat arogansi Tuan Kadi, ia ternyata merampas semua harta benda milik pemuda Mesir sehingga pemuda itu menjadi seorang pengemis gelandangan dan akhirnya ditolong oleh wanita tua penjual kahwa.”

Baginda terkejut mendengar penuturan Abu Nawas, tapi masih belum percaya seratus persen, maka ia memerintahkan Abu Nawas agar memanggil si pemuda Mesir. Pemuda Mesir itu memang sengaja disuruh Abu Nawas menunggu di depan istana, jadi mudah saja bagi Abu Nawas memanggil pemuda itu ke hadapan Baginda.

Berkata Baginda Raja,”Hai anak Mesir ceritakanlah hal-ihwal dirimu sejak engkau datang ke negeri ini.”

Ternyata cerita pemuda Mesir itu sama dengan cerita Abu Nawas. Bahkan pemuda itu juga membawa saksi yaitu Pak Tua pemilik tempat kost dia menginap.

“Kurang ajar! Ternyata aku telah mengangkat seorang Kadi yang bejad moralnya.”

Baginda sangat murka. Kadi yang baru itu dipecat dan seluruh harta bendanya dirampas dan diberikan kepada si pemuda Mesir.

Setelah perkara selesai, kembalilah si pemuda Mesir itu dengan Abu Nawas pulang ke rumahnya. Pe­muda Mesir itu hendak membalas kebaikan Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas,”Janganlah engkau memberiku barang sesuatupun kepadaku. Aku tidak akan menerimanya sedikitpun jua.”

Pemuda Mesir itu betul-betul mengagumi Abu Nawas. Ketika ia kembali ke negeri Mesir ia menceritakan tentang kehebatan Abu Nawas itu kepada penduduk Mesir sehingga nama Abu Nawas menjadi sangat terkenal.